22 Agustus 2007

Bertemu Pak Hartoyo 2 (Septi + Haris)

Alhamdulillah teman-teman selalu antusias mencari tahu kejelasan tentang nasib penempatan Geomatika6. Seperti halnya yang dilakukan oleh teman-teman kita di Jakarta, yaitu Mbak Septi dan Mas Haris (thanks to them) yang telah berinisiatif meluangkan waktu untuk sowan / bertandang ke Pak Hartoyo (thank to him) di kantor beliau, hari Senin, 20 Agustus 2007 kemarin. Saya pun, insya Allah, akan antusias menuliskannya untuk rekan-rekan. Dan tentunya -diharapkan- Anda akan antusias pula mengunjungi blog ini.

Adapun beberapa point penting yang dapat saya tangkap dari percakapan per telepon dengan Mbak Septi adalah sebagai berikut:
1. Bahwa benar, berkas usulan penempatan kita telah disusun dan diserahkan ke Sekditjen.
2. Bahwa berkaitan dengan itu, diperoleh keterangan akan kemungkinan terjadinya keterlambatan / kemunduran (lagi) karena adanya beberapa kesalahan pada SK fungsional pemeriksa yang telah dikeluarkan sebelumnya. Pembetulan SK fungsional pemeriksa ini diprediksi akan memundurkan SK penempatan Geomatika dan lainnya. Sehingga diperkirakan paling cepat SK turun pada Bulan September 2007.
3. Bahwa terdapat 93 pegawai yang siap ditempatkan pada kesempatan ini. (Siapa saja ? Allahu a'lamu, teman-teman mungkin bisa berhitung sendiri).
4. Penempatan akan dilakukan secara bertahap. Apabila Anda tidak masuk pada tahap pertama, maka silahkan berharap pada tahap berikutnya.
5. Penempatan diatur sedemikian rupa, sehingga setiap pegawai dapat berada di salah satu posisi yang ada. Misalnya: AR, Fungsional, Pelaksana, atau Eselon 4. Diperkirakan urutan / tahapannya adalah: AR, Fungsional (tidak ada sangkut pautnya dengan SE perekrutan fungsional PBB baru-baru ini), Pelaksana Modern, kemudian Eselon 4 wilayah DKI Jakarta. (Silahkan berharap di tahap yang mana Anda tergabung). Setelah ini, bisa saja tahapan-tahapan modernisasi berjalan, misal: Jawa Bagian Barat dan Banten, kemudian Jawa Bagian Tengah, dan seterusnya.
6. Terdapat kemungkinan bahwa penempatan Geomatika6 akan bertahap pula, artinya bisa jadi ada yang ikut tahap pertama, ada pula ikut tahap yang selanjutnya.
7. Terdapat beberapa kriteria yang digunakan dalam penempatan kali ini. Diantaranya adalah: Mapping pegawai, dan IPK (serta rekomendasi atasan untuk yang bukan pegawai tugas belajar). Diperoleh informasi, bahwa kelulusan pada saat test modern (Lulus Modernisasi) pada tahun 2005 lalu, TIDAK dipertimbangkan lagi. Semua pegawai -dengan adanya mapping- dianggap mulai pada kondisi nol-nol.
8. Bahwa beliau tidak terlalu berkenan dengan keinginan -beberapa- pegawai, yang ingin ditempatkan "yang dekat-dekat saja", atau "yang dekat dengan istri", dan seterusnya. Penempatan ini adalah untuk seluruh wilayah Indonesia.

Itu saja informasi yang bisa saya sampaikan. Insya Allah, kedepannya akan semakin banyak hal yang bisa dituliskan disini, walaupun saat ini kita fokuskan pada kabar penempatan kita. Sering-sering kunjungi blog ini, untuk mendapatkan informasi terbaru, dan terhangat seputar kita.

2 Comments:

Anonim said...

Aku setuju point no.8!itu nyinggung yg pengen tetep di kudus, kayaknya...

mas vandi said...

aku sih emang pingin di kudus..
tapi bukan aku lho yang sukanya ke kapus djp, trus menghadap, trus.. gitu deh..!
P Hartoyo bilang kok pas pertemuan di Jogja (intinya): "saya tahu kok ada (siapa) yang (datang ke kapus) menghadap.."

(pdhl g punya bisnis di kudus)