22 Oktober 2007

MUTASI ESELON IV & GRADE

Thanks to Mas Ervandi untuk undangannya menjadi team blog.

Berita terakhir adalah mutasi Eselon IV.
Berikut adalah mutasi eselon IV yang sudah keluar hari Kamis sore, 11/10/2007.

Silahkan download pdf.
Download di sini.

O iya masalah grade nampaknya bakal jadi obrolan seru.
Apalagi di beberapa kantor masalah ini jadi masalah krusial. Kebijakan kepala kantor yang memang belum ada standar pemberian grade menjadikan kecemburuan sosial antar pegawai.

Beberapa kantor yang sejak diberlakukan grade sudah ada masalah internal, yang saya tahu ada beberapa kpp pratama di jakarta yang sampai pegawai protes dengan tidak menerima gaji berdasar grade yang diusulkan, akhirnya merevisi ulang pemberian grade.

Di beberapa kantor pajak pratama, kepala kantor memberi grade minim, bahkan untuk golongan III/a, gradenya hanya 8, III/b hanya 9. Semua itu berpulang pada kepala kantor.
Di sisi lain ada kantor yang menerapkan grade sangat tinggi, bahkan ada golongan III/a yang diberi grade 11.
Itulah yang memicu kecemburuan sosial diantara pegawai.

Informasi terakhir yang saya dengar katanya bulan desember 2007 ini oleh kantor pusat pemberian grade akan ditinjau ulang karena telah menimbulkan permasalahan internal di kantor. Ekstrimnya bahkan ada pegawai yang jadi males-malesan masuk karena diberi grade terlalu rendah.

Mari kita tunggu bulan depan dapat grade berapa kita?

posting ini juga dapat dilihat di www.c-o-r-n-e-r.blogspot.com

1 Comment:

Anonim said...

Kenapa pada ribut dengan masalah grade? Karena kita belum begitu mengenal apalagi mengamalkan yang namanya BERSYUKUR...
Kita masih merasa belum cukup, iri karena yang lain menerima lebih besar dari kita, takut jatuh miskin dan alasan-alasan lainnya yang paling-paling berkaitan dengan material, keduniaan.
Padahal, apakah dengan memperoleh yang lebih besar, lebih banyak, lebih enak, lebih nyaman, lebih nikmat, itu menjamin kita bahagia? Seberapa jauh sih kenikmatan karena kelebihan2 itu kita rasakan? Makanan enak, paling cuman sebatas pangkal lidah. Rumah gedhe, tidurnya sebatas panjang badan kita. Mobil banyak, yang dinaikin bisanya satu-satu.. Banyak harta, banyak pikiran, banyak kekhawatiran, banyak kecurigaan.
Memang benar kalo yang namanya BERSYUKUR yang sebenar-benarnya adalah sesuatu yang sangat sulit bagi kebanyakan manusia. Bahkan Nabi pun sampai berdoa agar diberi kemampuan untuk dapat bersyukur dengan sempurna. Ada baiknya kita mencoba dan berusaha dengan cara tidak perlu khawatir dengan berapapun rejeki yang telah kita terima dari ikhtiar kita. Tak perlu merasa iri dengan kelebihan2 orang lain, meski 'menurut kita' seharusnya tidak sepantasnya, dsb.
Just positive thinking and BERSYUKUR, BERSYUKUR dan BERSYUKUR. Percayalah ALLAH pasti Maha Adil. Alhamdulillah....